Uncategorized

Pelaku usaha kecil dan menengah  (UKM) si Sentra Bulak Ikan (SIB) selama ini menjadi sasaran empuk rentenir karena mereka tidak bisa mengakses dana bank. Kondisi ini diperparah ketidakmampuan mereka memasarkan produk olahan ikan serta hasil lainnya secara online. Hal yang bisa dilakukan sebatas menjual secara konvensional. Pembukuan untung rugi pun tidak mereka kuasai.

Karena itu, kemarin Universitas Widya Kartika (Uwika) Surabaya tergerak memberikan pelatihan dan pendampingan e-commerce kepada pelaku usaha sektor informal itu. “Paket ekonomi pemerintah menyebut target 65 juta UMKM bisa berbisnis dengan e-commerce untuk membuat negara naik kelas karena pertumbuhan ekonomi sebagai penopangnya. Karena itu, kami memberikan pelatihan dan pendampingan. “kata Rektor Uwika, Murpin J. Sembiring kemarin. Menurut dia, tanpa penguasaan teknologi upaya meningkatkan penjualan produk UKM secara online sulit dilakukan. “Dari sini perlu pelatihan, jika ibu-ibu pelaku UKM tidak memungkinkan diberi pelatihan, anak, keponakan, atau anggota keluarga lainnya yang menguasai teknologi diberi pelatihan. Mereka yang paham dasar internet, kami datangkan ke inkubator bisnis di Kampus Uwika,” kata Murpin.

Camat Bulak Suprayitno mengapresiasi minat belajar pelaku UKM. “Mereka adalah masyarakat pesisir yang semula belum pernah membuka internet sama sekali, akhirnya tahu dan mulai bisa,” katanya. Mantan Sekcam Rungkut ini mengaku kemampuan antarpelaku UKM tidak sama. “Dari pelatihan ini, harapannya pelaku UKM bisa menjual produk secara online sehingga pendapatan meningkat.” kata Suprayitno.

 

Penulis :

Soeprayitno, Wartawan Koran Sindo

Sumber :

Koran Sindo terbit 30 November 2016

Leave a Comment