Tim Mahasiswa Arsitektur Universitas Widya Kartika mengukir prestasi. Shinta Indah P. N., Yakub Andrew Muliadi, dan Liviany Amelia menjadi finalis lomba Design Challenge Cipta Karya 2013 tingkat regional yang diselenggarakan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Propinsi Jawa Timur. Rangkaian kegiatan yang dimulai sejak 1 April hingga 14 Juni 2013 itu telah memberikan pengalaman berharga bagi peserta.
Shinta Indah P, mengaku awalnya ada keraguan saat mengetahui informasi tentang lomba tersebut. Pasalnya, dengan tema Inovasi Penataan Rusunawa yang Multifungsi dan Ekonomis, para peserta mesti membuat sesuatu yang baru dalam sebuah desain ruang. Shinta merasa tidak akan mampu manjawab tantangan tersebut. Namun, dari lubuk hati yang paling dalam, sebenarnya ia sangat ingin berpartisipasi guna mengukur kemampuannya sendiri.
“Singkat cerita, berkat kerja keras kami dan bantuan dari dosen untuk asistensi masalah proposal dan rencana anggaran biaya, akhirnya proposal dan desain kami selesai. Kami pun lega dan berharap masuk 60 besar. Meskipun harapannya kecil, namun kami tetap berharap,” katanya.
Ternyata, karya Shinta dan timnya masuk ke 60 besar dan menyingkirkan puluhan karya dari peserta lainnya. Saat presentasi pada babak tersebut, timnya memaparkan konsep “PUSH and PULL.” Di penjurian 60 besar tersebut, tim Uwika mesti berhadapan dengan sejumlah peserta dari kampus yang notabene suadah punya nama di Surabaya. Tapi, kreasi desain yang dibuat mampu menyingkirkan pesaing hingga masuk finalis 10 besar. “Ternyata, kami bisa mengalahkan peserta dari perguruan tinggi swasta paling ternama di Surabaya. Hal tersebut sangat mengesankan bagi kami. Dan menurut kami, kami bisa lolos sampai di 10 besar ini adalah anugerah dari Tuhan,” ungkap mahasiswa semester 4 ini dengan gembira. Di kualifikasi finalis 10 besar, tim Uwika bertemu dengan 4 finalis dari Universitas Brawijaya, 4 finalis dari ITS-Architecture, dan 1 finalis dari ITATS.
Meski begitu, tim Uwika harus menerima kenyataan bahwa karya mereka belum bisa mengantarkan menjadi pemenang. “Perasaan kami cukup kecewa, karena kami belum bisa membawa nama Universitas Widya Kartika, khususnya Prodi Arsitektur menjadi juara. Tapi, dilihat dari segi positifnya, kami mendapat pengalaman lebih dari mengikut sayembara. Bagaimana kami dapat menarik perhatian para ahli arsitektur untuk melirik hasil karya kami,” terangnya.
Atas prestasi tersebut, Kaprodi Teknik Arsitektur Uwika Ririn Dina Mutfianti, S.T., M.T., mengaku bangga. Menurutnya, disain yang dibuat tim tersebut cukup bagus. dalam proses pengerjaannya pun, tim tersebut cukup kompak. “Keterbukaan terhadap kritik juga baik. Totalitas cukup baik. Paparan bagus. Sekalipun tidak sempurna, apa yang sudah dikerjakan adalah yang terbaik yang bisa dilakukan,” katanya.
Dia menilai, tidak lolosnya tim tersebut masuk 3 besar bukan sebuah masalah serius. Kematangan desain dan pola pikir untuk mahasiswa yang masih semester 4 itu sudah cukup baik dalam mengimbangi para peserta lain yang berada di level semester 6.
“Semangat mahasiswa untuk siap berlomba lagi membuat kami angkat jempol. Salut. Kekalahan ini membuat mereka tumbuh berkembang. Tidah jatuh terpuruk. Kami yakin, kesempatan itu akan datang lagi nanti. Dan bagi kami para dosen, mereka adalah juaranya,” papar dia.
Dosen berkerudung ini juga menyampaikan terima kasih pada tim pempimbing. Yakni para dosen yang telah membantu dalam hal asistensi karya mahasiswa tersebut. “Terima kasih atas support yang diberikan, baik berupa, tenaga, ide, pemikiran dan sebagainya. Tanpa dukungan mereka, kegiatan ini tidak akan berjalan. Sekali lagi trima kasih,” pungkasnya.