Sebagai tindak lanjut kerjasama yang telah ditandatangani pada 24 Mei 2013, rombongan pembina, pengurus yayasan, dan santri Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan bertandang ke kampus Universitas Widya Karika (Uwika) Kamis 30 Mei 2013.

Pada kesempatan tersebut, rombongan dipimpin Kepala Bidang Pendidikan Yayasan Pondok Pesantren Sunan Drajat (YPPSD) Lamongan, Ahmad Mahsun Haji, S.Pd., M.Si. Sekitar 40 santri dan 20 pembina serta pengurus YPPSD turut dalam lawatan tersebut.

Dalam sambutannya, Ahmad Mahsun Haji, S.Pd., M.Si., memberikan apresiasi yang mendalam atas sambutan yang diberikan. “Baru turun dari bis langsung disambut barongsai. Suasana kampus juga bersih dan nyaman. Kami harus belajar tentang bagaimana menjaga kebersihan ini,” katanya.

Tujuan utama kedatangan rombongan tersebut adalah dalam rangka menindaklanjuti pertemuan sebelumnya. Yakni, membahas rencana kegiatan sebagaimana Memorandum of Understanding (MoU) yang sudah disepakati selama empat tahun ke depan. Priyo Suprobo, S.T., M.T., mewakili tim perumus menyampaikan draf roadmap kegiatan selama periode kerjasama. “Kami masih menyebutnya draf. Sehingga, nantinya pihak pondok bisa memberikan usulan atau ide lain yang kiranya dapat dimasukan,” katanya.

Pertemuan tersebut berlangsung akrab. Jajaran pimpinan, kaprodi, dan dosen Uwika hadir di ruangan. Termasuk Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan dan Pengajaran (YPPI) Eka Budiadi Santosa. Rektor Uwika Dr. Murpin Josua Sembiring, S.E., M.Si., tidak dapat menyambut rombongan lantaran harus mengikuti raker rektor PTS se-Kopertis Wilayah VII Jawa Timur di Kota Batu. Namun, dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Rektor I Budi Hermawan, S.E., MTCSOL, ia mengungkapkan rasa terimakasih yang mendalam atas kunjungan tersebut. Apalagi, para pembina dan pengurus yayasan juga mengajak serta santri Pondok Pesantren Sunan Drajat. “Mudah-mudahan, ada pelajaran yang bisa diambil para santri dari lawatan yang sebentar ini,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, para santri diberikan trial class. Ada native dari China yang mengajarkan bagaimana seni tali-temali khas Tiongkok. Ada juga dosen Akuntansi dan Arsitektur yang memberi kuliah terkait dua bidang tersebut. Para santri tampak begitu menikmati dan antusias mengikuti trial class. Harapannya, dengan kegiatan itu, para santri bisa merasakan bagaimana situasi dan iklim perkuliahan yang ada di Uwika.

Usai melakukan pembahasan draf roadmap dan trial class, rombongan diajak berkeliling kampus untuk melihat sejumlah ruangan yang ada. Beberapa diantara kagum atas keberadaan fasilitas yang tak biasa, seperti ruang dansa, ruang musik, dan ruang berlatih kecapi. Peserta rombongan dipersilakan menjajal alat yang ada. Didorong rasa penasaran, beberapa sempat mencoba bermain kecapi. Alhasil, karena merupakan pengalaman pertama bermain alat musik khas Tiongkon itu, aksi mereka membuahkan gelak tawa diantara peserta kunjungan.

Leave a Comment