Belajar sesuatu tak mesti harus mengerutkan dahi dan bersikap serius di dalam kelas. Ada cara menyenangkan yang bisa dilakukan untuk memperoleh ilmu baru. Salah satunya adalah mengkombinasikan pegetahuan dengan permainan.
Seperti yang dilakukan Prodi Mandarin Universitas Widya Kartika (UWIKA) Surabaya. Beberapa waktu lalu, salah satu konsentrasi studi di UWIKA tersebut mengadakan lomba Mandarin Rally Games. Temanya adalah Fun Race bagi siswa SMA se-Surabaya. Kegiatan itu merupakan sarana mempromosikan dan memperkenalkan budaya China berikut bahasa Mandarin kepada siswa-siswi SMA. Dengan cara yang fun, siswa-siswi SMA diharapkan bisa tertarik mempelajari Bahasa Mandarin lebih lanjut.
Acara ini diadakan pada hari Sabtu, 16 November 2013 pukul 13.30–selesai di East Coast Mall Surabaya. Lomba Rally Game yang bernama “??” itu diikuti 105 murid SMA se-Surabaya. Mereka terdiri dari 35 tim dengan satu timnya beranggotakan 3 orang.
Lomba dibagi menjadi 2 babak, yaitu babak penyisihan dan babak final. Babak penyisihan terdiri dari 12 pos. Permainannya berisi tentang pembelajaran Bahasa Mandarin dan kebudayaan China. Misalnya peserta diberi pertanyaan suatu tempat dan menjawab bagaimana langkah-langkah umtuk menuju ketempat tersebut. selain itu, ada pula permainan cai dong zuo. Cara permainanya, satu orang anggota tim memeragakan gambar yang ada di kartu. Sementara yang lain menebak gaya tersebut dalam Bahasa Mandarin.
Pada pos lain ada juga permainan ular tangga, dimana perwakilan regu menjadi pion lalu berjalan sesuai nomor dadu yang telah mereka lempar. Jika mereka mendapat kotak bergambar surat, regu tersebut harus siap untuk menjawab pertanyaan. Durasi game tersebut selama 8 menit. Tim yang paling dekat dengan finish menjadi pemenangnya. Dan masih banyak permainan lain yang menyenangkan di tiap pos.
Dari 35 regu ini disaring menjadi 10 regu dengan nilai tertinggi dan berhak maju ke babak selanjutnya. Pada lomba lanjutan ini, peserta akan diuji seberapa jauh wawasan mereka terkait perayaan dan tempat bersejarah di China. Tiap tim mesti mencari 10 kata-kata kunci yang disebar di berbagai toko di dalam gedung East Coast Mall. Regu yang sudah menemukan diberi waktu 10 menit untuk mempersiapkan cerita dari kata-kata tersebut.
Kemudian, selama 3-5 menit, peserta mesti mampu menceritakan kata-kata itu di atas panggung dalam Bahasa Mandarin. Juri yang bertugas adalah dosen Bahasa Mandarin dan dosen native asli China dari Universitas Widya Kartika Surabaya.
Pada akhir lomba, juri mendapatkan 3 regu dengan nilai tertinggi. Dari tiga finalis tersebut, terdapat 2 regu yang memiliki total nilai sama, yaitu dari SMA St Louis 1 dan Petra 2. Dewan juri pun mengadakan babak cepat tepat guna memutuskan siapakah yang menjadi Juara I dan II. Alhasil, terpilihlah Juara I dari SMA St. Louis, Juara II dari Petra 2 dan Juara III dari SMA Ciputra. Juara I mendapatkan uang tunai Rp. 1,25 juta, Juara II Rp. 1 juta, dan Juara III Rp. 750 ribu. Kepada mereka diberikan pula trophy dan sertifikat.
Panitia berharap, dengan diadakannya lomba tersebut, peserta mengetahui bahwa belajar Bahasa Mandarin dan kebudayaan China itu sangat menyenangkan. Selain itu, kegiatan tersebut bisa membantu memperkenalkan UWIKA di kalangan masyarakat umum.
Hal senada juga dilakukan Prodi Akuntansi UWIKA. Pada hari yang sama, prodi bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMA) mengadakan lomba Akuntansi bagi siswa SMA se-Jawa Timur. Tujuan lomba tersebut untuk mempromosikan dan memperkenalkan Prodi Akuntansi UWIKA di kalangan SMA se-Jawa Timur. Selain itu, Prodi Akuntansi UWIKA bisa menjalin kerjasama dengan SMA se-Jawa Timur. Harapannya, siswa-siswi SMA menjadi tertarik terhadap ilmu akuntansi dan berkeinginan kuliah di Prodi Akuntansi UWIKA.
Peserta yang turut ambil bagian dalam lomba tersebut sebanyak 28 tim dari SMA se-Jawa Timur. Tiap timnya beranggotakan 3 orang. Mereka harus berjuang menaklukkan 3 babak, yaitu penyisihan, semifinal, dan final. Di babak penyisihan, regu peserta madus mencari poin maksimal dengan cara mengunjungi pos–pos yang ada di sekitar kampus. Di setiap pos, ada pertanyaan yang harus mereka selesaikan untuk mendapatkan poin.
Di babak semifinal, 16 tim dengan nilai tertinggi harus menyelesaikan tantangan pada pos–pos berikutnya. Tingkat kesulitan soal berbeda sudah disiapkan panitia. Sistem lomba di babak semifinal pun tidak sama dengan babak penyisihan. Masing–masing pos diberi nama negara–negara yang ada di dunia. Apabila peserta mengunjungi pos tersebut, mereka harus membayar sejumlah uang sesuai mata uang negara yang bersangkutan dengan tarif berbeda.
Di babak final, 5 tim terpilih akan menjawab soal yang diberikan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dan dipresentasikan di hadapan para juri yang terdiri dari Bapak/Ibu dosen Akuntansi UWIKA. Juara 1 memperoleh hadiah berupa uang tunai Rp 4 juta, Piala, Piala bergilir IAI, Beasiswa Rp 750.000/orang, dan sertifikat. Juara 2 mendapat hadiah Rp 3 juta, Piala, Beasiswa Rp 500.000/orang, dan sertifikat. Sedangkan juara 3 bisa membawa pulang uang tunai Rp 2 juta, Piala, Beasiswa Rp 250.000/orang, dan sertifikat.
Pada juara Harapan 1, panitia juga memberikan hadiah berupa uang tunai Rp 600 ribu, dan Rp 400ribu bagi juara harapan II. Masing-masing juara harapan juga memeperoleh sertifikat.