STUDI BANDING PRODI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA DI UNIVERSITAS WIDYA KARTIKA
Kamis(06/02) Universitas Widya Kartika kedatangan tamu para Mahasiswa beserta para dosen dari Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Jakarta. Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB dibuka dengan sambutan dari bapak Ong Peter Leonardo, B.A., M.Ed. selaku Dekan Fakultas Sastra dan Pendidikan Bahasa Universitas Widya Kartika dan dilanjutkan sambutan dari bapak Hasan, S.Sos., M.Pd. perwakilan dari Universitas Negeri Jakarta.
Kedatangan rombongan Universitas Negeri Jakarta ini dalam rangka Studi Banding. “Studi Banding ini diadakan agar kedua prodi dari Universitas Negeri Jakarta maupun Universitas Widya Kartika (para dosen dan himpunan mahasiswa) dapat saling mengenal, saling belajar, bertukar pikiran untuk kemajuan bersama dan agar bahasa dan budaya Tiongkok lebih dikenal di seluruh tanah air. Sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia yang sadar akan perlunya bahasa Mandarin dan mulai menpelajarinya”, ungkap bapak Dekan yang akrab disapa laoshi Peter.
Selaras dengan yang telah diungkapkan oleh laoshi Peter, dosen Universitas Negreri Jakarta Rizky Wardani, S.S., M.Pd.,M.TCSOL. mengungkapkan, “belakangan peminat bahasa Mandarin bukan hanya dari kalangan orang tua saja. Saya bilang sekarang bagus regenerasinya. Nggak kayak dulu orang tua semua, sekarang sudah banyak anak yang belajar bahasa Mandarin”.
Sejak bahasa Mandarin diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai bahasa internasional kedua setelah bahasa inggris, minat masyarakat terhadap bahasa ini memang terus meningkat. Yang menarik, bukan hanya warga Tionghoa yang tertarik mendalaminya, warga non-Tinghoa semakin banyak yang serius mempelajarinya. Apalagi sejak Negara itu hampir menguasai ½ dari perekonomian dunia, semakin banyak yang gemar dan tertarik mempelajari bahasa Mandarin. Banyak perusahaan yang menyekolahkan pegawainya di khusus untuk meningkatkan kompetensinya dalam berbahasa Mandarin. Hal ini dikarenakan kondisi lapangan pekerjaan saat ini banyak dibuka bagi para pencari kerja yang memiliki kompetensi bahasa Mandarin. Utamanya sangat berguna bagi perusahaan atau institusi yang memiiki kerjasama dengan sektor swasta atau pemerintah Tiongkok, sehingga perlunya bahasa Mandarin sebagai alat komunikasi mereka. Oleh sebab itu para pendidik bahasa Mandarin berupaya sekuat tenaga untuk meningkatkan kualitas pendidikannya, salah satunya dengan kegiatan studi banding.