Hal Penting! Stereotipe Di Jurusan Sastra Inggris UWIKA Yang Harus Kamu Tahu
“ED UWIKA” atau English Department of UWIKA adalah istilah Inggris-nya atau ‘panggilan sayang’ untuk Prodi Sastra Inggris di UWIKA. Banyak Sobat Milenial yang memutuskan masuk jurusan ini karena Sastra Inggris akan selalu ada selama ada bahasa Inggris. Mulai dari lisan sampai cerita bergambar pada era manusia belum mengenal huruf sampai klasik kontemporer, Ilmu Sastra menunjukkan bahwa terdapat berbagai cara dalam memainkan kata dengan tujuan menyenangkan, menghibur, dan mendidik. Namun ada beberapa stereotipe yang melekat pada mahasiswa Sastra Inggris, yuk kita bahas satu persatu..
“Sastra Inggris itu kuliah untuk belajar Bahasa Inggris ”
Di Jurusan Sastra Inggris, semester pertama pun sudah harus menghadapi mata kuliah reading, writing, structure, listening, dan bahkan book report. Jadi kalau kamu tidak bisa Bahasa Inggris atau tidak tahu basic-nya sama sekali, jadi kamu harus latihan sejak masih di bangku sekolah.
“Skripsi di Jurusan ini Mahasiswanya menulis novel Inggris”
Yang benar karya tulis, bukan novel. Skripsi anak sastra itu kebanyakan memang menganalisis novel. Tapi ada juga yang menganalisis puisi, drama, cerita pendek, atau bahkan film dan lagu.
“Wah lulusnya pasti jadi sastrawan tuh”
Tidak juga lho.. Itu bagi mereka yang suka nulis. mereka bisa menjadi penulis buku, konten website, konten blog, dan lain sebagainya. Tipikal khas dari Sastra Inggris UWIKA adalah para mahasiswanya dilatih lewat program magang dengan berbagai pilihan seperti bidang tourism, teaching and business. Mereka akan disalurkan ke perusahaan-perusahaan di bidang bisnis juga, seperti di Astra, Hotel, dan lain lain. Jadi nggak harus menjadi seorang sastrawan. “Intinya sih, Sastra Inggris UWIKA itu sesuatu yang berbeda dari mainstream sastra yang ada, terutama karena UWIKA sendiri kampus yang mengusung entrepreneurship.” jelas Mr.Yulius Kurniawan S.Pd., M.Pd. Selaku kepala prodi Sastra Inggris.
“Anak Sastra Inggris hanya belajar literatur melulu”
Tidak selalu kok. Bahkan nih.. Sastra Inggris di UWIKA, Selain belajar sesuai standart kurikulum terbaru, juga ada ‘porsi lebih’ yang mengarahkan lulusanya kelak tidak hanya menjadi ahli dalam bahasa Inggris, namun juga punya wawasan entrepreneurship, terutama di 3 bidang yaitu tourism, business and English teaching. Untuk konsentrasi Sastra Inggris di UWIKA, kurikulum saat ini punya 2 fokus yaitu Linguistics dan Literature. Linguistics adalah ilmu bahasa, yang digunakan untuk menganalisa dari aspek ilmu bahasa. Sementara Literature lebih berfokus pada aspek seni-nya. Para mahasiswa akan memilih fokusnya sendiri-sendiri.
“Anak Sastra Inggris kayak kamus berjalan, Jago terjemahin bahasa”
Pas mereka mau upload foto di Instagram, pas mereka mau presentasi tugas kuliah, pas mereka mau mengerjakan tugas kuliah, kamu selalu jadi yang dicari untuk ditanyain gimana bahasa Inggrisnya yang bener. Padahal, handphonenya temen kamu sebenernya nggak kalah canggih dari handphonemu untuk bisa pakai aplikasi Dictionary. Menterjemahkan dari teks bahasa Inggris ke bahasa Indonesia itu tidak mudah, makanya sampai ada penjurusan khusus ke bidang penerjemahan. Memang sih, untuk anak jurusan sastra asing itu bisa membaca dan mengartikan sebuah teks bahasa asing ke bahasa Indonesia, tapi untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang sesuai, baik dan benar itu tidak mudah.
Apapun itu, kuliah di Sastra Inggris UWIKA itu menarik dan bakal mengajarkan banyak hal. Kamu akan dilatih dan ditempa untuk tidak sekadar berbahasa Inggris dengan baik, tapi juga memiliki pemikiran yang mendalam dan pengetahuan yang luas. Manfaatnya akan sangat terasa saat kamu bersentuhan dengan dunia profesional.
Saat ini, jurusan Sastra Inggris UWIKA juga sudah semakin dilengkapi dengan berbagai penjurusan yang lebih spesifik karena bahasa Inggris sudah menjadi kebutuhan di setiap perusahaan, terutama dengan digalakkannya pertumbuhan industri kreatif. Makanya, jangan heran kalau alumni jurusan ini tersebar di berbagai bidang profesional ya, terutama kreatif! Mana nih suaranya anak-anak Sastra Inggris?