Uncategorized

UWIKA Surabaya Wakili Indonesia dalam The 18th Chinese Bridge International

Perjalanan panjang untuk meraih prestasi yang tinggi di tingkat nasional tentunya sangat menguras tenaga dan pikiran, terlebih prestasi ini adalah perpaduan dua bidang akademik dan non-akademik.  Chinese Bridge, tahun 2019 ini telah memasuki periode ke-18 untuk kompetisi internasional ini yang juga digelar di setiap negara di dunia. Dalam konferensi pers yang diadakan oleh Universityas Widya Kartika Surabaya pada tanggal 23 April 2019, Mr Xiao Ren Fei selaku Direktur Confucius Institute Surabaya menjelaskan bahwa diadakannya kompetisi ini merupakan tolok ukur bagaimana perkembangan pendidikan kebudayaan dan Bahasa Mandarin di seluruh dunia, pula merupakan sarana mempererat hubungan antara Tiongkok dengan negara-negara di dunia, itulah mengapa dinamakan “Chinese Bridge”.

Seperti yang dijelaskan di awal bahwa prestasi gemilang pastinya menguras banyak energi, seperti halnya Jesslyn Calista, mahasiswi program studi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Widya Kartika Surabaya yang telah berhasil meraih Juara 1 The 18th Chinese Bridge Tingkat Nasional Indonesia. Dara cantik kelahiran 3 April 2000 ini sebelumnya telah mengikuti serangkaian seleksi, baik seleksi awal yang dilakukan di kampus UWIKA, kemudian seleksi tingkat provinsi dan akhirnya menyabet juara tertinggi di tingkat nasional serta dinobatkan sebagai satu-satunya wakil Indonesia untuk bersaing dengan perwakilan negara-negara lain dalam The 18th Chinese Bridge International yang sedianya akan dihelat di Tiongkok pada sekitar bulan Juli dan Agustus 2019.

Sama halnya dengan kontestan yang lain bahwa selama proses seleksi, Jesslyn juga sempat mengalami gugup yang cukup membuatnya tak nyaman. Namun berbekal pelatihan yang telah diberikan oleh para laoshi, khususnya laoshi native di UWIKA beserta sang mama yang setia menemaninya selama pertandingan, maka ia berhasil mengatasi rasa gugup yang sempat hinggap dan menyelesaikan setiap tahapan seleksi dengan sangat baik. Menurutnya kontes ini sangat kompleks, setiap peserta harus menyelesaikan 4 tahapan seleksi yakni : Tes potensi akademik berkaitan dengan keterampilan budaya dan bahasa Mandarin; Pidato di hadapan dewan juri; Menjawab pertanyaan secara langsung yang dilontarkan oleh dewan juri; dan Penampilan (performance).

 

LRM_EXPORT_11859385404166_20190424_111238291
LRM_EXPORT_11627070471130_20190424_110845976 LRM_EXPORT_11766769691285_20190424_111105676

 

Budi Hermawan selaku Plt Rektor Universitas Widya Kartika Surabaya mengungkapkan rasa bangganya terhadap pencapaian ini. “Sudah cukup 11 tahun lamanya Medan menjadi wakil Indonesia di ajang internasional ini. Kesempatan dan perjuangan ini telah berhasil kami ambil alih, maka kami tidak akan menyia-nyiakannya”, imbuhnya. Demi mendukung dan menyiapkan Jesslyn bersaing di tingkat Internasional, pihak Confucius Institute melalui Mr Xiao Ren Fei pun menyatakan tengah bersiap degan serangkaian strategi termasuk mendatangkan ahli bahasa dan budaya langsung dari universitas negeri di Tiongkok. Seperti yang kita ketahui bahwa kedekatan Confucius Institute dengan Universitas Widya Kartika Surabaya terjalin dengan sangat baik dan telah terjadi cukup lama. Bahkan dalam waktu dekat ini UWIKA akan bersiap menjadi Pusat Pendidikan Kebudayaan dan Bahasa Mandarin atas dukungan dari Confucius Institute.

Kami berharap dengan keikutsertaan UWIKA di ajang internasional ini akan membuahkan hasil yang manis dengan keluar sebagai juara dan membawa kebanggaan telah mewakili Indonesia.

IMG-20190424-WA0003

Leave a Comment