Universitas Widya Kartika (Uwika) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan. Nota kesepahaman itu diteken di Masjid Jelaq Sunan Drajat pada Jumat 24 Mei 2013 oleh Rektor Uwika Dr. Murpin Josua Sembiring, S.E., M.Si., dan pengasuh Ponpes Sunan Drajat Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur.

Kerjasama tersebut akan berlangsung selama 4 tahun ke depan. Penandatanganan MoU dilaksanakan di Masjid Jelaq. Lokasi penandatanganan MoU di Masjid Jelag dipilih bukan tanpa sebab. Sudah banyak petinggi dan tokoh-tokoh besar di Indonesia yang datang untuk melakukan upaya-upaya besar bagi kepentingan orang banyak, derajatnya semakin meningkat.

Dalam sambutannya, Rektor Uwika Dr. Murpin mengatakan, pihaknya menyambut gembira atas ditandatanganinya MoU tersebut. “Sebagai institusi pendidikan tinggi yang kompeten dan profesional, Uwika akan berusaha maksimal membekali penguatan/peningkatan kualitas SDM, penguatan kesiswaan/kemahasiswaan, penguatan bisnis dan enterprenuer serta soft skill yang dibutuhkan dalam perkembangan kehidupan masyarakat pondok pesantren Sunan Drajat khususnya, dan masyarakat Lamongan pada umumnya,” katanya.

Ia menegaskan, Uwika merupakan kampus yang civitas akademikanya mampu berdampingan dengan harmonis dalam suasana multikultur/multietnis dan beragam agama/kepercayaan baik mahasiswa, dosen, dan karyawan.

“Harapan kami, dengan adanya kerjasama ini, antara Uwika dan Ponpes Sunan Drajat bisa saling menyempurnakan dan menguatkan SDM ponpes untuk masa depan yang lebih berkualitas dan produktif,” tambahnya.

Dalam kesempatan di masjid Jelaq Sunan Drajat, Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur mengalungkan selendang berwarna hijau kepada Dr. Murpin sebagai tanda tamu kehormatan dan sekaligus pertanda sudah menjadi keluarga besar Ponpes Sunan Drajat. Tak sembarang orang menerima selendang hijau tersebut. Tercatat, mantan Presiden RI Soeharto, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan mantan Danjen Kopassus Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto pernah menerimanya di masjid tersebut.

KH. Abdul Ghofur memang memiliki pandangan yang terbuka sekaligus selektif untuk semua potensi yang bisa diajak kerjasama. Hal itu dilakukan demi kemajuan ponpesnya yang sangat besar dan luas dengan ribuan santri yang datang dari seluruh Indonesia, bahkan dari mancanegara.

Menurutnya, anak didik ponpes tersebut merupakan generasi penerus bangsa. Calon pemimpin bangsa harus memiliki bekal memamadai agar siap terjun langsung menjawab permasalahan masyarakat, bangsa dan negaranya. Sehingga, dengan adanya kerjamasama yang terjalin ini, akan ada nilai tambah yang didapat. “Harapannya, mereka tidak cuma mahir dalam teori, tapi juga handal pada sisi praktik kehidupan,” lanjutnya.

Turut memberikan sambutan Bapak Eka Budiadi Santosa selaku Ketua Pembina YPPI yang sangat akrab dan dikenal seluruh pimpinan Ponpes Sunan Drajat. Uwika diharapkan mampu memberikan potensi terbaiknya untuk kemajuan SDM di ponpes tersebut 4 tahun kedepan.

Penandatangan nota kesepahaman ini disaksikan ribuan santri pondok dan pejabat Kementerian Pertanian dan Kehutanan RI serta Pejabat kementerian Perikanan  RI. Selain itu, kegiatan tersebut juga disiarkan secara langsung oleh Persada TV yang merupakan stasiun televisi milik Ponpes Sunan Drajat. Usai menandatanggani kerjasama, Rektor Uwika beserta rombongan diajak berkeliling. Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur menunjukkan situasi di dalam pondok. Mulai dari fasilitas kantor, perpustakaan, gedung-gedung sekolah, produk hasil praktek siswa berupa kerangka mobil dan kapal, pengelolaan radio dan televisi, hingga tempat proses produksi air mineral Aidrat, dan sentra bisnis ritel dll.

Leave a Comment