(24/01) Dalam sebuah kerjasama akademis yang menarik, seorang dosen doktor dari Guangdong University of Foreign Studies sedang melakukan penelitian kolaboratif dengan Universitas Widya Kartika di Indonesia. Dosen tersebut, Miss Zhao Jingying, yang merupakan pakar di bidang pengajaran Bahasa Mandarin, fokus pada penelitian mengenai pengalaman dan metode pengajaran dosen-dosen Indonesia yang mengajar Mandarin.
Miss Zhao Jingying telah lama tertarik dengan dinamika pengajaran Bahasa Mandarin di Indonesia, khususnya di lingkungan perguruan tinggi. Sebagai bagian dari penelitiannya, ia telah mengumpulkan data dari beberapa dosen di berbagai universitas di Indonesia, yang mengajar Bahasa Mandarin kepada mahasiswa lokal.
Salah satu tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memahami lebih dalam tentang tantangan dan keberhasilan yang dihadapi oleh dosen-dosen Indonesia dalam mengajarkan Mandarin kepada mahasiswa mereka. Miss Zhao Jingying juga berusaha untuk membandingkan pendekatan pengajaran di Indonesia dengan praktik pengajaran di Tiongkok.
Dalam wawancara dan diskusi yang digelar di Universitas Widya Kartika, Miss Zhao Jingying menyampaikan, “Pendidikan Bahasa Mandarin memiliki peran yang semakin penting dalam hubungan antarbangsa. Dengan meningkatnya minat orang Indonesia untuk mempelajari Mandarin, kami ingin memahami lebih baik tentang bagaimana pengajaran dilakukan di sini, serta berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan para pendidik di Indonesia.”
Kerjasama ini tidak hanya memungkinkan pertukaran pengetahuan antara kedua universitas, tetapi juga memberikan kesempatan bagi dosen-dosen Indonesia untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang metode pengajaran dan penelitian yang dilakukan di Guangdong University of Foreign Studies.
Universitas Widya Kartika menyambut baik kerjasama ini, dan berharap bahwa hasil penelitian bersama ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan kurikulum dan metode pengajaran Bahasa Mandarin di Indonesia.
Proyek penelitian ini diharapkan akan memberikan wawasan baru dan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika pengajaran Bahasa Mandarin di Indonesia, serta memperkuat kerjasama antarbangsa dalam bidang pendidikan.