Banyak tantangan yang dijalani oleh seorang lulusan sarjana arsitektur dewasa ini, demi memulai kariernya sebagai seorang arsitek profesional. Banyaknya lulusan sarjana arsitektur di Indonesia, lapangan kerja yang makin menyempit serta persaingan dengan tenaga kerja arsitek asing yang makin banyak dijumpai, mengingat dunia kerja nantinya akan lebih cenderung mempersyaratkan standar-standar kemampuan dari sebuah profesi profesional macam arsitek. Koridor Ide Batch 26 kali ini secara khusus berkolaborasi dengan para penggerak Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Timur yang merupakan mitra Universitas Widya Kartika. Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) sendiri merupakan Lembaga resmi tertinggi dalam dunia arsitektur profesional yang mengatur tata laku profesi arsitek Indonesia. Bahasan kali ini telah mengulas tuntas “Lika-Liku Menjadi Arsitek Profesional” — Bagaimana perjalanan yang harus dan akan dihadapi oleh calon-calon arsitek muda, dari pendidikan S1 sampai dengan menjadi seorang arsitek yang profesional. Dua pembicara yang menginspirasi kali ini adalah, Bapak Bambang Soemardiono dan Bapak Fafan Tri Afandy, dengan ditemani dua moderator yaitu Bapak Ary Dwi Jatmiko dan Ibu Ririn Dina Mutfianti dari prodi Arsitektur, dan salah satu mahasiswa Arsitektur, Rebecca Lizbeth sebagai MC.
Profesi arsitek sangat berperan penting dalam pembangunan dan masyarakat. Arsitek dapat berperan di segala hal, mulai dari pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan atau di luar dari bidang kearsitekturan. Salah satu pembicara yaitu Bapak Dr. Ir Bambang Soemardiono, sempat mengatakan bahwa jika ingin menjadi arsitek yang profesional minimal harus 5 tahun pendidikan, termasuk pendidikan profesi arsitek sesuai yang digariskan oleh undang-undang arsitek Indonesia. Untuk itu sangat penting mulai dari sekarang mahasiswa arsitektur yang nantinya berkeinginan untuk menjadi arsitek profesional mengetahui langkah-langkah menjadi arsitek profesional serta perannya dalam dunia kerja. Selain itu mahasiswa diharapkan memperkaya dan memperdalam ilmu dan pengalaman dalam bidang arsitektur.
Pada umumnya, fresh graduate S1 jurusan arsitektur yang ingin menjalani karir profesionalnya sebagai arsitek profesional akan bergabung dengan konsultan perencana dan perancangan untuk bekerja mencari nafkah sekaligus ilmu yang bersifat praktek untuk nantinya menjadi bekal bagi dirinya untuk menjadi arsitek profesional. Selain itu, para lulusan baru ini juga dapat bergabung dengan konsultan pengawas serta perusahaan pengembang perumahan (Real Estate Development) yang secara langsung sangat memerlukan keahlian para arsitek.
Bapak Fafan memberi saran kepada para calon-calon arsitek Indonesia, tentang yang perlu dipersiapkan oleh sarjana Arsitektur untuk memulai karier sebagai seorang Arsitek profesional yaitu, sarjana arsitektur harus membekali diri dengan wawasan, teknologi di bidang arsitektur serta meng-exposure kemampuan terbaiknya dibidang arsitektur agar dapat bersaing dengan arsitek muda lainnya. Bergabung dalam asiasi resmi arsitek yaitu IAI untuk menunjukkan keseriusan bekerja sebagai arsitek profesional. Seseorang dapat dikatakan menjadi seorang arsitek profesional apabila selalu terus berkarya dan dilengkapi dengan persyaratan legal formal dalam bentuk sertifikasi keahlian dari asosiasi arsitek. Ini menunjukkan bahwa arsitek profesional harus bergabung dalam asosiasi arsitek untuk dapat berkecimpung secara resmi di dunia kerja di bidang arsitektur dengan memberikan yang terbaik melalui karya-karyanya.
Banyak sekali ilmu yang bisa kita ambil dari para pembicara Koridor Ide kali ini, apalagi buat kamu Sobat Milenial yang nantinya akan terjun di dunia Arsitektur. Siaran ulang acara kali ini bisa Sobat Milenial tonton di Youtube Universitas Widya Kartika, dalam playlist Koridor Ide. Stay Humanis, Inovatif, Kereatif!