Universitas Widya Kartika (Selasa 21/10), lewat acara Koridor Ide yang dikhususkan untuk SMA Nusaputera Semarang menggelar pelatihan dan pengenalan kebudayaan Tiongkok secara daring. Dalam kesempatan yang cukup hangat ini para peserta workshop diajak terlibat aktif membuat papercraft lampion dan dipandu oleh Ibu Elisa Churota’ayun, S.S., MTCSOL., seorang dosen prodi Pendidikan Bahasa Mandarin. Para peserta juga terlibat secara antusias ketika mencoba membuat lampion bersama. Sebelum acara selesai mereka sempat menunjukan hasil karya mereka masing-masing. Buat yang ingin mencoba membuat hiasan lampion juga, bisa melihat siaran ulang dari acara ini di Youtube Universitas Widya Kartika.
Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin telah dikenal secara rutin melakukan pelatihan dan pengenalan kebudayaan bagi murid-murid tingkat SMA/SMK. Pada tanggal 6 November 2020 nanti akan diadakan kembali pelatihan dan pengenalan kebudayaan yang dibentuk oleh himpunan mahasiswa Bahasa Mandarin UWIKA yang terbuka untuk murid SMK/SMA se-Jawa Timur.
Universitas Widya Kartika adalah satu-satunya kampus di kota Surabaya yang memiliki program studi bahasa Mandarin tingkat Sarjana (S1). Pendirian program studi ini tidak terlepas dari kesadaran universitas akan pentingnya penguasaan bahasa Mandarin untuk meningkatkan daya saing bangsa. Bahasa Mandarin merupakan bahasa yang saat ini telah dijadikan sebagai salah satu dari enam bahasa resmi PBB. Bahasa Mandarin juga termasuk kedalam bahasa yang memiliki penutur native terbesar di dunia. Budaya Tiongkok pun telah ada di Indonesia sejak sebelum pra kemerdekaan. Sehingga melalui event-event ini semakin menguatkan UWIKA sebagai universitas nusantara yang selama ini banyak mahasiswanya dari seluruh wilayah Indonesia.