Pandemi Covid-19 secara mendadak membuat banyak sekolah harus mengubah cara belajarnya, namun tidak semua siap menghadapinya. Wabah corona ini justru menjadi katalis hebat yang memacu dunia pendidikan, seperti mendorong lebih banyak pemanfaatan teknologi informasi dalam aktivitas pembelajaran jarak jauh. Pandemi Covid-19 menuntut pendidikan tinggi untuk bisa melakukan penyesuaian dalam penyelenggaraan pendidikan. Salah satunya mengubah metode pembelajaran tatap muka (luring) menjadi daring saat pandemi. Namun begitu, ada tantangan besar dalam pelaksanaan model pembelajaran jarak jauh. Salah satunya, civitas akademika belum terbiasa menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat blended dan sepenuhnya online.
Guna mendukung berbagai aktivitas secara daring tersebut, Yulius Hari, S.Kom., MBA., M.Kom., Agus Prayitno, S.Kom., M.T. dosen Universitas Widya Kartika telah menyiapkan pelatihan yang mendukung sistem pengajaran akademik secara daring. SMK Sepuluh November Sidoarjo, yang terletak di jalan raya Siwalanpanji Buduran Sidoarjo, merupakan sekolah swasta yang berkonsentrasi pada pendidikan keperawatan. Tidak ayal kegiatan SMK yang memiliki kompetensi teknis selain hanya kompetensi pedagogik memiliki permasalahan baru dalam kegiatan belajar mengajar yang harus tetap dijalankan.
Pengabdian masyarakat kali ini bertajuk pada peningkatan kompetensi guru-guru SMK Sepuluh November Sidoarjo, dalam menggunakan teknologi untuk tetap dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari rumah, atau LFH. Melalui LPPM Universitas Widya Kartika yang didapuk untuk menjadi fasilitator dalam kegiatan tersebut mencoba untuk membagikan pengalaman dalam melakukan transformasi pendidikan secara online. Kegiatan ini dipandu oleh Yulius Hari, S.Kom., MBA., M.Kom. sebagai praktisi dan Agus Prayitno, S.Kom, MT. selain praktisi, juga merupakan man-behind-the-scene yang mengubah sistem pendidikan online UWIKA melalui DION. Kegiatan pengabdian ini diinisiasi dengan pelaksanaan workshop secara offline yang dilakukan tanggal 8 Juli 2020 dengan durasi full day training.
Pihak mitra dari SMK terpaksa menggelar kegiatan ini secara offline karena tuntutan waktu bagi mereka yang harus segera melaksanakan pendidikan secara daring. Khususnya untuk angkatan baru ini nantinya dimana proporsi online dapat mencapai 80% kegiatan dan 20% kegiatan offline yang khusus seperti praktikum.
Walaupun pelatihan dilakukan secara offline, kegiatan ini tetap mematuhi protokol kesehatan, dimana seluruh pesertanya diwajibkan mengenakan masker dan mengurangi interaksi antara satu dan lain, serta diupayakan memiliki jarak aman. Pihak mitra sekolah mengharapkan mampu diberikan sebuah solusi pembelajaran yang mudah, murah bagi guru dan siswa, serta termonitor. Dalam kegiatan workshop ini fasilitator membagikan dua model e-learning yang populer yang pertama adalah Google Classroom, yang terintegrasi dengan pertemuan virtual dengan Google Meet. Pertemuan virtual tetap harus dilaksanakan untuk menunjang pembelajaran agar dapat diterima oleh siswa dengan baik. Kemudian memanfaatkan LMS Moodle, yang merupakan core application dari DION yang digunakan di UWIKA.