Bapak Budi Hermawan, S.E., MTCSOL.
Terdapat beberapa predikat kelulusan yang bakal kamu dapatkan jika sudah menjadi seorang mahasiswa. Predikat tersebut sangat bergantung dengan nilai yang kamu raih. Penilaian yang berlaku di bangku kuliah ini disebut dengan Indeks Prestasi Kumulatif atau yang disingkat dengan IPK. Berbeda dengan nilai yang kamu terima selama sekolah dulu dengan rentang 0-10 atau 0-100, di dunia perkuliahan nilai yang kamu dapatkan saat mengerjakan tugas-tugas kuliah biasanya dinilai dalam huruf, yakni A, B, C, D, E, dan F.
Huruf-huruf inilah yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk poin, sehingga menghasilkan angka tertentu yang kita sebut sebagai score IPK, dengan score tertinggi 4,00. Kira-kira, mungkin nggak ya mendapatkan nilai yang sempurna di bangku kuliah? Meski bukan hal yang mudah, tapi sangat mungkin lho untuk mendapatkan IPK 4,00 saat kamu kuliah nanti.
Dan sebagai bentuk penghargaan kepada mahasiswa teladan, terdapat gelar kehormatan yang bakal kamu dapatkan, yakni Cum Laude. Sebetulnya, apa itu Cum Laude? Dan bagaimana cara meraihnya? Berikut tips mendapatkan Cum Laude dari Wakil Rektor 1, Bapak Budi Hermawan, S.E., MTCSOL.
Cum Laude adalah?
Mengutip Wikipedia, cum laude berasal dari bahasa latin dengan pengertian Cum Laude adalah “dengan pujian”, yang diberikan pada ujian di perguruan tinggi. Ada beberapa predikat yang termasuk ke dalam cum laude seperti magna cum laude yang berarti lulus dengan banyak pujian dan summa cum laude yang artinya lulus dengan pujian terbanyak. Secara umum, terdapat tiga predikat kelulusan berdasarkan nilai IPK:
- IPK 2,00-2,75 Memuaskan
- IPK 2,76-3,50 Sangat Memuaskan
- IPK 3,51-4,00 Dengan Pujian (Cum Laude)
Tapi, untuk mendapatkan gelar cum laude tersebut, syaratnya bukan hanya mendapatkan IPK dengan angka yang sangat memuaskan. Predikat tersebut diberikan dengan memperhatikan juga masa studi kamu, alias harus tepat waktu. Selain itu, terdapat pertimbangan lain, yakni harus lulus seluruh mata kuliah dengan nilai memuaskan. Artinya, jangan sampai tidak lulus atau melakukan pengulangan pada mata kuliah tertentu selama kamu kuliah. Nah, kebayang kan gimana hebatnya mahasiswa yang meraih predikat cum laude ini?
Sobat Milenial Ingin menjadi salah satunya? Mari kita cek tips dari Bapak Budi Hermawan, S.E., MTCSOL. di bawah ini dan baca sampai habis ya!
- Kuliah bukanlah kewajiban tetapi kesukaan. Perbedaan antara kewajiban dan kesukaan yaitu dari motif kita melakukan sesuatu. (Kewajiban mengandung unsur keterpaksaan, sedangkan kesukaan tidak ada unsur keterpaksaan, dan merupakan kesadaran dari diri sendiri)
Apabila kita memiliki keinginan Untuk mendapat hasil nilai yang maksimal, kita harus dapat mencintai dan menyukai segala yang sudah dipilih (contohnya: jurusan atau program studi yang dipilih), sehingga cintalah dan sukailah yang kamu kerjakan: belajar, perkuliahan, cintailah status kita sebagai mahasiswa, sukailah membaca. Sehingga rasa suka tersebut, akan menjadi dorongan kita untuk belajar lebih.
Pada Proses pembelajaran bahasa Asing, dalam membaca artikel kita sering menemukan kosakata baru, maka akan ada 2 sikap dalam menghadapinya, yang pertama bagi mereka yang tidak menyukai bahasa asing maka hal tersebut akan menjadi beban, kesulitan dan membuat malas belajar. Tetapi sangatlah berbeda dengan mereka yang menyukai bahasa asing, mereka akan merasa tertantang dengan bertemu sebuah kosakata baru, bagi mereka kosakata baru merupakan kesempatan emas yang mereka dapatkan untuk menapak tingkat lebih tinggi lagi, sehingga akan menambah semangat belajar.
- Jangan hanya fokus ke mata kuliah/bidang yang kamu sukai saja. Kita harus memberikan perhatian yang sama, bahkan ke mata kuliah yang bagi kita sulit untuk dikuasai, marilah kita ubah sudut pandang kita. Tidak ada ilmu pengetahuan yang sulit, marilah kita memiliki sudut pandang, bagi pelajaran yang kita pelajari berulang dan berulang pasti dapat kita kuasai. jangan pernah patah arang dan menyerah….. pikirkanlah persaingan di dunia kerja nantinya membutuhkan Sumber Daya Manusia yang memiliki kemampuan Multidisiplin, akan banyak dicari SDM yang memiliki berbagai skill kemampuan.
- Manajemen waktu. Apabila seorang siswa sudah paham siapa dirinya, apa tujuan dirinya. Dia akan secara otomatis dapat melakukan pembagian waktu yang tepat dalam hidupnya. Berapa banyak waktu yang digunakan untuk bermain, belajar, dan melakukan aktivitas lainnya. Seperti ungkapan pepatah Tiongkok “waktu diibaratkan dengan emas, tetapi emas tidak dapat membeli waktu”, yang memiliki arti waktu adalah merupakan sesuatu yang sangat berharga, dan apabila waktu sudah terlewati, maka bagaimanapun caranya kita tidak akan dapat mengembalikan waktu tersebut. Sehingga agar mahasiswa dapat lulus cumlaude, dia harus dapat menghargai waktu yang ada dan menggunakan sebaik-baiknya.
- Jangan lupa untuk perhatikan hal-hal sepele lainnya…. Banyak mahasiswa hanya memiliki Goal nilai ujian yang baik, sehingga melupakan komponen-komponen lainnya yang dapat memperngaruhi hasil akhir nilai Indeks Prestasinya. Agar bisa mendapatkan nilai akhir yang Maksimalkan prosentase kehadiran perkuliahan, jangan pernah menunda pengumpulan tugas, dan hal-hal lainnya. Meski nilai UTS dan UAS kita bagus, tapi daftar hadir kita kurang, tak bisa menjamin nilai akhir kita akan bagus.
- Kunci yang terakhir, tetapi yang terutama adalah berdoa. Manusia adalah makhluk ciptaan yang lemah, tanpa Tuhan yang menolong pastinya kita tidak akan dapat mencapai apa yang dicita-citakan, Termasuk nilai cumlaude.
Kalau sudah tahu pengertian dan tips meraih cum laude, sekarang kamu harus memastikan apakah jurusan dan kampus yang kamu pilih sudah sesuai dengan minat dan bakat kamu atau belum? Jangan sampai salah jurusan ya! Cek dulu dengan mengikuti Konsultasi Pendidikan dari Universitas Widya Kartika yuk!