Berita & Agenda : Monday, 30 April 2018 | 1249 Views |

UWIKA Boyong Para Juara, 17th Chinese Bridge Competition, East Java Preliminary Round

UWIKA Boyong Para Juara

17th Chinese Bridge Competition, East Java Preliminary Round

Setelah serangkaian persiapan dilakukan untuk memantapkan para peserta, pada hari ini Minggu 29 April 2018 menjadi momen yang membanggakan ketika juri menetapkan bahwa Maitri Dhammayanti Chandrika mahasiswa Universitas Widya Kartika sebagai pemenang pertama 17th Chinese Bridge Competition untuk babak penyisihan wilayah propinsi Jawa Timur (East Java Preliminary Round). Adapun 2 mahasiswa UWIKA lainnya yakni Angela Natasya Kusuma menyabet posisi juara III dan Marselinus Edward Tandoyo sebagai juara favorit. Berikutnya, Maitri akan mengikuti kompetisi serupa tingkat Nasional yang akan diadakan di Jakarta pada akhir Mei 2018. Kompetisi tingkat nasional ini nantinya akan mengambil yang terbaik dari yang terbaik untuk mewakili Indonesia pada 17th Chinese Bridge Competition tingkat dunia yang akan diadakan di Changsha City, Hunan – Tiongkok pada bulan Juli 2018.

IMG-20180429-WA0015-01

Upaya kami mendatangkan dosen native sebagai kekuatan baru melalui kerjasama dengan Confucius Institute benar-benar sangat membuahkan hasil dan terbukti dengan diboyongnya juara pada hari ini, terang Dr. Murpin Josua Sembiring, S.E., M.Si. rektor UWIKA. Beliau menyatakan bahwa ini juga merupakan keseriusan kami untuk memperkuat prodi Pendidikan Bahasa Mandarin di Fakultas Sastra dan Pendidikan Bahasa Universitas Widya Kartika, serta upaya kami menjawab kebutuhan bursa kerja demi terciptanya profesional yang juga dibekali kemampuan bahasa Mandarin. Tentunya ini juga merupakan usahayang keras dan serius dari para mahasiswa yang telah unjuk gigi dalam kompetisi ini, kami benar-benar menyaring secara internal dengan ketat bagi para mahasiswa yang ingin berpartisipasi pada kompetisi ini.

IMG-20180429-WA0016-01 IMG-20180429-WA0020-01 IMG-20180429-WA0019-01

Ong Peter Leonardo selaku kepala program studi Pendidikan Bahasa Mandarin menambahkan, bahwa kompetisi yang digawangi oleh Confucius Institute ini merupakan ajang bergengsi yang juga melibatkan masyarakat dunia. Kompetisi ini juga bukti bahwa kebutuhan akan penguasaan bahasa Mandarin tidak hanya di Indonesia saja, namun juga telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Bersama dosen native kami menyaksikan betul suasana kompetisi yang ketat diantara 34 mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta se-Jawa Timur dalam 17th Chinese Bridge Competition ini. Kompetisi ini digelar selama 2 hari sejak hari Sabtu 28 April 2018 di kampus UNESA, peserta mengikuti serangkaian penilaian: Pidato; Tes Tulis; dan Tes Bakat. Juri dan audience menjadi riuh ketika masuk uji bakat dan Maitri menampilkan bakat unik menyanyi dengan 2 karakter wajah (laki-laki dan perempuan).

IMG-20180429-WA0007-01 IMG-20180429-WA0018-01

IMG-20180429-WA0017-01