Berita & Agenda : Thursday, 17 October 2019 | 820 Views |

Green Building di Lahan Karang Papua dan Papua Barat

Perencanaan Konstruksi Gedung LLDIKTI Wilayah XIV Papua dan Papua Barat

IMG-20191016-WA0002

Kebutuhan akan fasilitas dalam menunjang kegiatan administrasi pelayanan pendidikan tinggi di wilayah Papua dan Papua Barat sangat diperlukan, untuk itu akan dibangun gedung Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XIV Papua dan Papua Barat. Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja bahwa setiap bangunan gedung Negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan Negara serta harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga fungsi bangunan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.

Dalam mendukung PT. Arsir Cendrawasih Consultant yang merupakan konsultan perencana yang ditunjuk untuk perencanaan gedung LLDIKTI Wilayah XIV Papua dan Papua Barat, tim Arsitektur Universitas Widya Kartika Surabaya bergabung untuk men-support perencanaan konsep Green Building dan Building Information Modeling (BIM) bangunan tersebut.

IMG-20191006-WA0017

Bapak Ary Dwi Jatmiko selaku Kaprodi Arsitektur UWIKA yang juga turut hadir dalam peninjauan lapangan pada tanggal 5 Oktober 2019 di rencana lahan bangunan LLDIKTI Wilayah XIV Papua dan Papua Barat di Biak Papua mengatakan, “Ini kesekian kalinya tim Arsitektur Universitas Widya Kartika mengerjakan projek Green Building. Bekerjasama mendukung bapak Ir. Dwijo dalam perencanaan bangunan gedung LLDIKTI Wilayah XIV Papua dan Papua Barat”.

LRM_EXPORT_29383092743882_20191017_180230907

Ditemui dalam sela-sela obrolan bersama Rektor UWIKA saat moment penandatanganan MoU kerjasama Universitas Widya Kartika bersama PT Arsir Cendrawasih Consultant, bapak Dwijo bercerita bahwa saat peninjauan lapangan sempat mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat sekitar. “Kami bercengkrama baik dan meminta support dari masyarakat sekitar juga dalam perencanaan bangunan gedung tersebut. Sesungguhnya tantangan terbesar adalah pada lahan rencana bangunan itu sendiri, karena lahan tersebut adalah karang yang senantiasa tumbuh. Berbeda dengan tantangan yang dihadapi oleh tenaga ahli Teknik Sipil lainnya yang biasa berhadapan pada lahan yang cenderung akan turun karena beban bangunan, namun berbeda kondisinya dengan lahan yang ada di sini”.

LRM_EXPORT_29464052101872_20191017_180351864

 

(Jurnalis : Rio)