Profil Uwika

Pendirian Universitas Widya Kartika pada tahun 1986 merupakan ujud nyata dari mimpi pengurus YPPI saat itu. Universitas Widya Kartika didirikan untuk melengkapi sistem pendidikan yang sudah dimiliki oleh YPPI menjadi pendidikan yang berkesinambungan, yaitu dari TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.

Pengurus yang terlibat aktif dalam persiapan pendirian Universitas Widya Kartika adalah Bpk. Moch. Achwan, SH (Ketua), Bpk. Widyanto Tedja, SH, Bpk. Dipl. Ing. Johannes Kumala, Bpk. Hidayat, Bpk. Yusuf Arief Yudoyono, dan Bpk. Soeroto dan Bpk Oemar (alm). Pendirian Universitas Widya Kartika menjadi kebanggaan dari pengurus YPPI sebagai keberhasilan mereka dalam mengelola pendidikan di negeri tercinta ini.

Pengurus pada waktu itu melihat bahwa banyak lulusan siswa SMA YPPI yang tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi karena masalah besarnya biaya yang harus dibayar untuk dapat masuk ke perguruan tinggi swasta. Tetapi kalau mau masuk ke perguruan tinggi negeri sangatlah sulit waktu itu terutama untuk anak-anak keturunan Tionghoa. Dari hasil angket yang dilakukan ke orang tua dan siswa SMA YPPI I dan SMA YPPI II, maka dipilih 6 (enam) jurusan yang terbagi dalam 2 fakultas yaitu:

Fakultas Ekonomi :

Jurusan Manajemen
Jurusan Akuntansi
Fakultas Teknik:

Jurusan Teknik Sipil
Jurusan Teknik Arsitektur
Jurusan Teknik Elektro
Jurusan Informatika
Atas usulan dari Bpk. Oemar (alm), Universitas ini diberi nama Widya (ilmu) Kartika (bintang), karena para pengurus berharap Universitas ini dapat menjadi bintang penerang dalam dunia keilmuan.

Untuk pengelolaannya pengurus mempercayakan kepada Dipl. Ing. Johannes Kumala sebagai motor dari pendirian ini. Sebagai Rektor I, dipilih Bpk. Ir. O.F. Patty (alm), mantan dari Rektor UK. Petra. Bpk. Johannes Kumala menjabat sebagai PR I sekaligus PR II, Dipl. Ing. Natan sebagai PR III, dan Dra. Johanna Soewono, MS.ED. sebagai Sekretaris Universitas. Sebagai dosen pengajar, banyak direkrut lulusan dari luar negeri yang baru pulang ke Indonesia, yaitu dari Jerman, Belanda, Amerika dan Jepang. Selain itu, dosen-dosen senior yang berkualitas dari ITS dan Universitas Airlangga juga banyak membantu mengajar di Universitas Widya Kartika.

Keseriusan pengurus YPPI dalam mempersiapkan pendirian Universitas Widya Kartika ini ditanggapi dengan antusias dari para orang tua lulusan siswa SMA dan masyarakat. Angkatan I, Universitas Widya Kartika dapat menampung sebanyak 225 mahasiswa, walaupun Universitas Widya Kartika pada saat itu masih ‘ndompleng’ di gedung sekolah Dharmahusada Indah Barat lantai IV karena belum memiliki kampus tersendiri.

Saat itu memang keuangan YPPI masih terbatas, namun dengan keterbatasan ini mereka masih memiliki semangat yang menyala-nyala. Kemudian pada ulang tahun YPPI yang ke-40 (tahun 1987), dibentuk panita dana untuk pembangunan kampus Univesitas Widya Kartika yang diketuai oleh Bpk. Tirtomulyadi Sulistyo (Surya Kertas), Bpk. Bintoro Tanjung (Gudang Garam), dan Bpk. Herman Djuhar (Bogasari) mengadakan Dinner Party untuk fund-raising. Dengan dana yang diperoleh, mulailah dicari lokasi yang cocok untuk kampus Universitas Widya Kartika. Pada awalnya direncanakan untuk membeli tanah di Wisma Karya Bakti seluas 10 ha namun terhalang adanya banyak sertifikat yang aspal. Demikian juga lahan seluas 22,4 ha di desa Kalisari, Sukolilo, juga terhalang dengan pembebasan tanahnya walaupun Surat ijin pembebasan telah diberikan kepada YPPI.

Selain masalah keterlambatan pembangunan kampus baru, operasional akademis Uwika sendiri juga mengalami permasalahan yang cukup serius. Dengan keterbatasan finansial YPPI, dosen-dosen lulusan luar negeri tidak dapat bertahan lama. Mereka banyak yang keluar dan terjun ke dunia bisnis yang lebih menjanjikan. Terpaksa mereka diganti oleh dosen-dosen lokal dan belum memiliki banyak pengalaman.

Sampai tahun 1992, karena panitia belum bisa mendapatkan lahan yang diharapkan, pihak Aneka Graha Wisesa (AGW) menawarkan fasilitas umumnya di Jl. Suterejo Prima Utara II/1 Surabaya untuk kampus Universitas Widya Kartika. Pada tahun 1994, kampus Uwika di Suterejo mulai dibangun dan walaupun belum selesai tuntas karena dana yang terbatas, pada tahun 1996 Uwika sudah ditempati untuk kegiatan akademisnya. Pada waktu itu yang diselesaikan baru lantai I dan lantai II saja.

Pada tahun 1999, Dewan Penyantun yang hadir pada acara Wisuda Sarjana merasa terpanggil untuk mengembangkan Uwika dan pengurus YPPI berkeinginan untuk melibatkan banyak tokoh Tionghoa di Jawa Timur untuk mengembangkan Uwika. Bapak Ali Widjaya, salah seorang pengurus Yayasan, ingin membuka jurusan Bahasa Tionghoa sebagai pengembangan Uwika. Selain itu, yang perlu dicatat dalam sejarah ini adalah perjuangan yang tak pernah lelah dari Bpk. Widyanto Tedja SH, dari perencanaan awal UWIKA sampai dengan penyelesaian kampus UWIKA saat ini. Karena jasa beliaulah Uwika ini ada.

Dengan dibukanya Prodi Bahasa Tionghoa, UWIKA semakin dikenal oleh masyarakat, terutama ketika kepemimpinan diserahkan ke Dipl. Ing. Willianto Ismadi sebagai Rektor ke II menggantikan Ir. O.F. Patty pada tahun 2001. Kerja keras Bpk. Willianto Ismadi sebagai Rektor Uwika membawa kemajuan bagi Widya Kartika. Bpk. Willianto menjabat sampai dengan bulan Maret 2009 dan pada saat itu Universitas Widya Kartika sudah memiliki sekitar 1000 orang mahasiswa dan secara finansial sudah dapat mandiri tanpa subsidi lagi dari YPPI. Pada tahun 2009, Universitas Widya Kartika telah memeroleh ISO 2000 sebagai jaminan kualitas akademisnya.

Selain fakultas Teknik dan Ekonomi, saat ini Universitas Widya Kartika juga mempunyai fakultas Bahasa, terdiri dari dua program studi, yakni Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris.

Jalan menuju ke depan sudah lapang. Universitas Widya Kartika sudah siap melaju ke depan untuk mencapai visi dan misinya. Kemajuan Uwika akan ditentukan oleh tangan-tangan dingin dan pemikiran yang menjabat saat ini. Viva UWIKA! (Johanna Soewono)