Berita & Agenda : Tuesday, 28 June 2016 | 1165 Views |

Product Launching and Bazaar

Himpunan mahasiswa program studi Manajemen menggelar Product Launching and Bazaar sebagai bagian dari ujian akhir semestar mahasiswa yang mengambil kelas Manajemen Pemasaran 2 dan Entrepreneur. Bertempat di Lantai 1 Kampus Universitas Widya Kartika, Sutorejo Surabaya, mahasiswa optimis menampilkan kreasi produk mereka kepada konsumen selama 2 hari bazaar yang dilaksanakan pada 16-17 Juni 2016 silam.

Pada simulasi bisnis ini, mahasiswa Manajemen Pemasaran 2, mendapat tugas mendesain produk, memproduksi dan mempresentasikan produknya kepada calon pembeli. Sementara mahasiswa Entrepreneur sudah mulai menjual produknya sejak beberapa hari lalu, karena target mereka memang sampai pada tercapainya omzet penjualan.

Suasana Bazaar Produk

Suasana Bazaar Produk

Kreativitas mempresentasikan produk menjadi poin penting menarik minat pembeli

Kreativitas mempresentasikan produk menjadi poin penting menarik minat pembeli

Menurut salah satu dosen pengampu mata kuliah tersebut, Dr. Erna Ferrinadewi K., S.E., MM, “untuk menjadi enterpreneur keterampilan di dalam kelas saja tidak cukup, maka dosen mendorong untuk menjadi berani dan gigh dalam menjalankan usaha, yang dilakukan melalui simulasi bisnis tersebut.” Tiga nilai yang melandasi perkuliahan ini adalah keberanian, kegigihan dan keterampilan. Mahasiswa diharapkan mendapat kompetensi sebagai entrepreneur sekaligus memiliki tiga nilai tersebut dalam menjalankan usahanya. Bu Erna begitu disapa, menjelaskan bahwa untuk mahasiswa kelas manajemen pemasaran 2, dalam mendesain sebuah produk, mahasiswa mulai dari masalah apa yang ingin diselesaikan melalui produk tersebut, sehingga usaha yang akan mereka jalankan juga berkontribusi untuk mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat.

Fashion Show Produk Tas untuk Menarik Minat Pembeli

Fashion Show Produk Tas untuk Menarik Minat Pembeli

Bagi mahasiswa ini tidak semata menyelesaikan perkuliahan saja. Enne dan Priska misalnya, mereka gencar menjual produknya melalui online. Respon pembeli juga baik. Mereka fokus pada produksi kosmetik organik, karena mereka ingin para perempuan sadar untuk menggunakan bahan-bahan alami agar perempuan memiliki kecantikannya dalam jangka panjang. Meski kesuksesan masih belum dikata cukup, mereka optimis dengan usahanya.

Mengikuti kelas ini memfasilitasi mereka untuk berani dan tidak putus asa menjalankan usaha. “Dengan bekal ini kita tidak perlu risau untuk mencari pekerjaan, kita siap untuk membuka lapangan pekerjaan,” ungkap Priska.