Berita & Agenda : Friday, 16 December 2016 | 1368 Views |

Konsulat Jenderal RRT Lombakan 20 Kampus

Lima mahasiswa menjadi pemenang utama dalam lomba pengetahuan umum tentang tiongkok yang diselenggarakan Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Gedung Pendidikan Pelatihan Guru (PPG) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kemarin (11/12). Peraih nilai tertinggi adalah Olivia Utami dan Reyna Ricardo, keduanya mahasiswa Universitas Widya Kartika (UWK) Surabaya. Menyusul Ana Sophia dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fina Rosa Siregar dari Universitas Brawijaya, dan Fikri Ramadhan yang juga dari UMM. Dalam event itu, Konjen RRT menggandeng 20 universitas di seluruh Jatim. Mereka juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim serta lembaga Koordinasi Pendidikan Bahasa Tionghoa Jatim. Sebanyak 13 perwakilan Konjen RRT di Indonesia juga hadir.

Lomba tersebut dilaksanakan sejak 10 oktober dan ditutup pada 15 November lalu, Elisa Christiyana ketua panitia penyelenggara, menjelaskan bahwa lomba dilaksanakan dengan sistem online. Ada 60 soal dengan format pilihan ganda. Siapa pun bisa mendaftar untuk menyelesaikan soal tersebut. Di antara ribuan peserta, terpilihlah para pemenang . Ada 5 juara pertama, 10 juara kedua, dan 80 juara ketiga. Lalu, ada seratus orang juara harapan . Hadiahnya tidak tanggung-tanggung. Ada laptop, telepon seluler, flash disk, serta kamus bahasa tionghoa – Indonesia. Soal-soal yang diberikan meliputi pengetahuan umum tentang tiongkok. “Ada politik, ekonomi, geografi, hingga kebudayaan,” kata ketua jurusan Satra Tionghoa Universitas Kristen Petra tersebut. Olivia Utami, pemenang dengan nilai tertinggi, menyatakan harus menyelesaikan 60 soal dalam rentang waktu 20 menit. Lebih dari itu, soal segera hilang dari layar komputer. ” Setelah 20 menit, soal lain dianggap tidak terjawab,” kata olivia. Menurut gadis yang tinggal di Simo Lawang tersebut, soal tersulit adalah tentang karya-karya sastra di Tiongkok. Olivia harus menyebutkan berbagai karakter dan tokoh dari novel-novel tertentu. “Kadang saya lompati, tidak terjawab,” ungkapnya. Senada, Reyna Ricardo juga menemui banyak soal sulit. untuk mendapatkan jawaban, Ricardo mengandalkan mesin pencari Google. Satu soal berupa puisi. Ricardo disuruh untuk mencari siapa pengarangnya. Meski tahu banyak tentang pengetahuan umum Tiongkok, Ricardo mengaku belum pernah mengunjungi Negeri Tirai Bambu tersebut. “Kalau lihat gambarnya,pernah,” katanya, lantas tertawa.

Konsul Jenderal RRT di Surabaya Gu Jingqi dalam sambutannya menyatakan akan terus berupaya mempererat hubungan antara Indonesia dan Tiongkok. Salah satu sektor strategisnya adalah melalui kerja sama kebudayaan dan pendidikan. “Seperti yang kami lakukan di sini, kerja sama lewat pendidikan,” kata Jingqi. Pria yang fasih berbahasa Indonesia itu besyukur atas animo mahasiswa se-surabaya yang mengikuti lomba tersebut. Dia menyebut, ada 1.700 orang yang mengikuti lomba itu sejak dibuka. Dia berharap pemuda-pemudi tersebut bisa menjadi fondasi yang akan menguatkan hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok pada masa depan. “Mudah-mudahan Ana semua bisa memberikan kontribusi terhadap hubungan kedua negara di masa depan,” harapnya kepada mahasiswa yang hadir

 

5 besar peraih nilai tertinggi, Olivia Utami & Reyna Ricardo (UWIKA), Ana Sophia (UMM), Fina Rosa (Unibraw), Fikri R (UMM)

5 besar peraih nilai tertinggi, Olivia Utami & Reyna Ricardo (UWIKA), Ana Sophia (UMM), Fina Rosa (Unibraw), Fikri R (UMM)

 

 

Sumber :

tau/c6/dos – Jawapos terbit 12 desember 2016