PENGARUH AGENCY COST TERHADAP DEVIDEND PAY OUT RATIO PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Indrayani SE., MM.

Abstract


Tujuan dari setiap perusahaan adalah meningkatkan laba perusahaan. Perusahaan yang  dikelola  oleh  manajer  diharapkan  pemilik  perusahaan  dapat  meningktakan  laba perusahaan yang maksimal. Kebijakan dalam bidang keuangan yang dikelola oleh manajer harus selaras dan serasi dengan tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan laba perusahaan. Pada  perusahaan  yang  go  public,  mencatat  sahamnya  pada  bursa  efek  dan  hasil  yang diberikan oeh  perusahaan  kepada  pemilik  perusahaan itu disebut deviden.  Para pemilik perusahaan mengharapkan pembayaran deviden yang tinggi, namun terkadang pengelola perusahaan atau agent (manager) memiliki kepentingan lain tentang pembayaran deviden yang  berbeda  dengan  kepentinagn  para  pemilik  perusahaan.  Masalah  tersebut  juga disebabkan bahwa pengelola perusahaan atau agent (manager) tidak selalu melakukan apa yang diinginkan oleh pemilik perusahaan. Para pengelola atau  agent (manajer) perusahaan tersebut menjalankan kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Tetapi kenyataannya, pemilik perusahaan dan pengelola atau agent (manajer) sering timbul suatu masalah dalam menjalankan  dan  mengelola  perusahaan,  dikenal  dengan istilah  masalah  keagenan  atau agency problems.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji  pengaruh dimensi-dimensi agency  cost  (insider  ownership,  free  cash  flow,  firm  growth,  total  asset  turnover,  dan collateralizable  assets)    terhadap  Devident  Pay  out  Ratio  (  DPR)  pada  perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian menunjukkan  Variabel insider ownership, free cash flow, firm growth, total assets turnover, dan collateralizable assets tidak berpengaruh secara bersama-sama / simultan dan tidak signifikan terhadap variabel Dividend Pay-out Ratio (DPR). Hal ini disebabkan karena Fhitung (2,246) lebih kecil dari Ftabel (3,11) atau nilai signifikansi lebih besar  dari  0,05  maka  H0  diterima.Hanya  variabel  insider  ownership  dan  total  assets turnover berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap Dividend Pay-out Ratio (DPR). Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung insider ownership (2,645) dan total assets turnover (-2,216)  lebih  besar dari ttabel  /  -ttabel (2,1098)  atau  nilai  signifikansi  lebih  kecil  dari 0,05 sehingga H0 ditolak. Variabel yang paling dominan adalah insider ownership. Hal ini disebabkan oleh nilai beta koefisien (β) yang paling besar adalah nilai variabel insider ownership sebesar 0,901 (H0 ditolak) bahwa insider ownership yang dominan berpengaruh terhadap Dividend Pay-out Ratio (DPR).

Kata kunci : Dividend Pay-out Ratio


Full Text: PDF